Rabu, 08 Juli 2015
Jumat, 03 Juli 2015
DINAS KEHUTANAN & PERKEBUNAN
Ada beberapa Produk
unggulan yang ada pada Dinas Kehutanan dan Perkebunan yang menjadi
andalan di
Kab. Mamuju antara lain : Kakao, Kelapa Sawit dan Kelapa Dalam.
Kab. Mamuju antara lain : Kakao, Kelapa Sawit dan Kelapa Dalam.
Perkembangan
Produk Unggulan ini dapat dilihat :
- Untuk Tanaman Kakao Mulai tahun 2013 hkusus dengan luas Lahan Panen 43.583,40 ( Ha ) dan jumlah Produksinya sebesar 19.763,91 ( ton ) ditahun 2014 luas lahan 43.583,40
( Ha) dengan jumlah produksi meningkat menjadi 20.048 ( ton ) Pada Tahun 2015 luas lahan 43.583,40. Jumlah Produksi masih kurang karena masih
berjalan dan mungkin diakhir tahun masih bertambah. Daerah tempat Kakao ini banyak tersebar di hampir
semua kecamatan yang ada di Kab. Mamuju yaitu Daerah Kec. Tapalang, Kec. Tapalang Barat, Kec.
Kalukku, Kec. Papalang, Kec. Sampaga, Kec. Tommo, Kec. Kalumpang dan Kec. Bonehau.
Tehnik Pengolahan Untuk Meningkatkan
Produksi Kakao di Kab. Mamuju, melalui Dinas Kehutanan dan Perkebunan dilakukan
dengan berbagai macam cara antara lain :
a.
Metode Intensifikasi yaitu Penanganan Pasca Panen
Buah Kakao dengan melakukan :
- Panen Buah
- Sotasi Buah
- Pemecahan Buah
- Fermentasi
- Penjemuran / Pengeringan
- Sortasi Biji Kering
- Pengemasan
- Penggudangan/Pemasaran
-
Penyiangan
-
Pemupukan
-
Pemangkasan
-
Pengendalian Hama Penyakit
b. Metode
Ekstensifikasi yaitu dilakukan dengan cara :
- Persiapan CP / CL
- Persiapan Bibit
- Land Clearing
- Penanaman Pelindung
- Pemeliharaan
- Pemupukan
- Pemangkasan
- Pengendalian Hama dan Penyakit
- Untuk Tanaman Kelapa Sawit Mulai tahun 2013 luas Lahan
Panen 9.791 ( Ha ) dan jumlah Produksinya sebesar 83.164 ( ton ) ditahun 2014 meningkat
menjadi luas lahan 10.802 ( Ha) namun
jumlah produksinya menurun menjadi 10.802
( ton ) demikian juga pada tahun 2015
mengalami penurunan dengan luas lahan 10.855 ( ha ) jumlah [rodukasi hanya
mencapai 6.750 . Hal ini terjadi karena adanya pengurangan Volume Penanaman
Bibit sawit di bebarapa kec. Yang diganti dengan tanaman lain. Daerah tempat Kepala Sawit ini di kembangkan yaitu
di Kec. Tommo Kabupaten Mamuju.
Tehnik Pengolahan Untuk Meningkatkan
Produksi Kelapa Sawit di Kab. Mamuju, melalui Dinas Kehutanan dan Perkebunan
dilakukan dengan berbagai macam cara antara lain :
a.
Metode Intensifikasi yaitu dengan melakukan :
- Panen Buah Kelapa Sawit/ TBS, TBS kemudian diantar ke
Pabrik ( PKS ) Pegolahan kemudian dimasukkan dalam Pabrik ( PKS) Hasil olahan
menjadi CPO.
- Pemeliharaan Tanaman Kelapa
Sawit, dilakukan dengan pembersihan
disekitar tanaman dan dilakukan Pemupukan 2 Kali setahun serta pengendalian
hama penyakit tanaman.
b. Metode
Ekstensifikasi yaitu dilakukan dengan cara :
- Persiapan CP / CL
- Pembuatan Jalan
- Pembersian Lokasi
- Persediaan Bibit umur 12-18 Bulan
- Persiapan Tanam dengan jarak 9 x 9 x 9
meter
- Membuat Lubang Ukuran 60 x 60 x 50 cm
- Menanam
- Penyulaman
- Pemeliharaan
- Pemupukan dan Pemberantasan Hama Penyakit
- Tanaman Kelapa Dalam Mulai tahun 2013 hkusus luas
Lahan Panen 5.986 ( Ha ) dan jumlah Produksinya sebesar 4.361 ( ton ) ditahun 2014 luas lahan 5.986 (
Ha) dengan jumlah produksi 3.480 ( ton )Pada tahun 2015 luas lahan 5.986 ( ha )
dengan jumlah Produksi 1.476 ( ton ).
Daerah tempat tanaman Kelapa dalam ini ini
banyak tersebar di hampir semua kecamatan yang ada di Kab. Mamuju yaitu di Daerah Tapalang, Tapalang Barat,
Mamuju,Simboro, Kalukku, Papalang, Sampaga, Tommo, Kalumpang dan Bonehau.
Tehnik Pengolahan Untuk Meningkatkan
Produksi Kelapa Dalam di Kab. Mamuju, melalui Dinas Kehutanan dan Perkebunan
dilakukan dengan berbagai macam cara antara lain :
a.
Metode Intensifikasi yaitu dengan melakukan Pengolahan
Kelapa menjadi Minyak dan menjadi Copra
yaitu :
Panen buah kelapa, Pengupasan Kelapa dipisahkan
daging, Buah dari tempurung, Daging Buah dipabrik selanjutnya
kelapa yang telah diparut disimpan dalam baskom / Ember, Kelapa
yang disimpan tadi diberi Air panas secukupnya kemudian diperas santannya lalu
dimasak, Setelah
terpisah antara air dengan santan, selanjutnya air dikeluarkan dari wajan dan
kembali dimasak, sampai menjadi minyak kelapa, Untuk
membuat copra kelapa dipisahkan dari tempurungnya , sedangkan daging buahnya
dijemur / dikeringkan atau dipanggang melalui bara
api
b. Metode
Ekstensifikasi yaitu dilakukan dengan cara :
- Persiapan CP / CL
- Land Clearing
- Mengajir jarak 9 x 9 x9 Mter
- Pembuatan lubang
- Persiapan Bibit Tanam siap tanam
- Pupuk
Dasar
- Penanaman
- Pemeliharaan
- Pengendalian Hama Penyakit
DINAS PERIKANAN & KELAUTAN
Produk unggulan ini antara lain Rumput Laut, Udang Windu dan Udang Vanemey serta ikan bandeng.
Perkembangan Produk Unggulan ini dapat dilihat :
- Mulai tahun 2013 khusus budidaya rumput Laut dengan luas Lahan Panen 2.347 ( Ha ) dan jumlah Produksinya sebesar 612.8 ( ton ) ditahun 2014 meningkat menjadi luas lahan 1991.4 ( Ha) dengan jumlah produksi 9000 ( ton ). Pada Tahun 2015 luas Lahan 3999.5 ( Ha) dengan jumlah produksi 9462 ( Ton ) Daerah tempat Budidaya Rumput laut ini Daerah Tapalang desa Taan , Tapalang Barat desa Lebani, Mamuju Desa tadui dan karampuang, Kalukku Desa bebanga, Sinyonyoi dan Belang-belang ,
- Mulai tahun 2013 khusus Budidaya Udang Windu adalah varitas yang baru dibudidayakan pada tahun 2014 dengan jumlah Produksinya sebesar 39.55 ( ton ) ditahun 2015 menurun menjadi jumlah produksi 20.58 ( ton ). Hal ini disebabkan karena beberapa hal, sedangkan Udang Vanamey luas lahan tahun 2013 5.444 ( ha ) jumlah Produksinya 848.16 ( Ton ), tahun 2014 luas lahan 3.624 jumlah Produksinya sebesar 126.28 ( Ton ) Tahun 2015 luas lahan 2386.3 jumlah produksi 210.58 ( ton ). Daerah Tempat Pembudidayaan adalah di Tapalang, Tapalang Barat, Mamuju, Simboro, Kalukku, papalang dan sampaga
- Mulai tahun 2013 khusus Budidaya Ikan bandeng jumlah Produksinya sebesar 4.891.15 ( ton ) ditahun 2014 jumlah produksi 390.45 ( ton ) Tahun 2015 jumlah Produksi 323.22 ( Ton ) . Daerah tempat pembudidayaan Ikan Bandeng terbesar ini yaitu di Daerah Papalang Desa Bondak dan di beberapa Kecamatan Lainnya yg ada di kab. Mamuju
Sistim atau tehnik yang digunakan untuk meningkatkan kualitas dan jumlah Produksi dari setiap pruduk unggulan ini adalah dengan menggunakan sistim Intensifikasi , Ekstensifikasi dan Difersifikasi
Dalam rangka meningkatkan Kualitas dan Jumlah Produksi Produk Unggulan di Bidang Perikanan dan Keluatan dilakukan beberapa cara yaitu :
1. Budidaya Rumput Laut dengan metode Intesifikasi dilakukan dengan cara penambahan Bibit Rumput Laut pada lahan yang sudah tersedia.
2. Budidaya Rumput Laut dengan metode Ekstensifikasi dilakukan dengan cara penambahan Sarana Produksi berupa Tali, Pelampung, Pemberat dan Bibit.
3. Budidaya Udang Windu dan Vanamey dengan metode Intensifikasi dilakukan dengan cara meningkatkan padat lebar perluasan Hektar, dan Peningkatan tehnologi dari yang sederhana menjadi lebih Plis dengan mesin seperti penggunaan Kincir, Mesin tempel dan penggunaan Pakan yang cukup. Dengam tujuan untuk menaikkan jumlah produksi udang.
4. Budidaya Undang Windu dan Vanamey dengan metode Ekstensifikasi dilakukan dengan cara Perluasan areal tambak.
5. Budidaya Ikan Bandeng dengan Metode Difersifikasi dilakukan dengan menggabungkan antara Varitas ikan bandeng dengan Varitas Udang yang digabungkan dalam satu tambak, guna mendapat varitas yang bervariasi dalam sekali panen.
Rabu, 01 Juli 2015
DINAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN
Dinas Pertanian dan Peternakan merupakan salah satu Dinas yang menangani beberapa produk yang menjadi unggulan di Kab. Mamuju. Produk unggulan ini antara lain padi sawah, jagung dan kedelai serta pengembangan sapi potong.
Perkembangan Produk Unggulan ini dapat dilihat :
- Mulai tahun 2013 khusus Padi sawah dengan luas Lahan Panen 17.179 ( Ha ) dan jumlah Produksinya sebesar 87.520 ( ton ) ditahun 2014 meningkat menjadi luas lahan 20.519 ( Ha) dengan jumlah produksi 120.800 ( ton ). Daerah tempat padi sawah ini banyak tersebar di hampir semua kecamatan yang ada di Kab. Mamuju yaitu Daerah Tapalang, Tapalang Barat, Kalukku, Papalang, Sampaga, Tommo, Kalumpang dan Bonehau.
- Mulai tahun 2013 khusus Padi sawah dengan luas Lahan Panen 17.179 ( Ha ) dan jumlah Produksinya sebesar 87.520 ( ton ) ditahun 2014 meningkat menjadi luas lahan 20.519 ( Ha) dengan jumlah produksi 120.800 ( ton ). Daerah tempat padi sawah ini banyak tersebar di hampir semua kecamatan yang ada di Kab. Mamuju yaitu Daerah Tapalang, Tapalang Barat, Kalukku, Papalang, Sampaga, Tommo, Kalumpang dan Bonehau.
- Mulai tahun 2013 khusus tanaman Jagung dengan luas Lahan Panen 5.954 ( Ha ) dan jumlah Produksinya sebesar 29.090 ( ton ) ditahun 2014 meningkat menjadi luas lahan 5.106 ( Ha) dengan jumlah produksi 31.717 ( ton ). Daerah tempat padi sawah ini banyak tersebar di hampir semua Kecamatan yang ada di Kab. Mamuju yaitu Daerah Tapalang, Tapalang Barat, Mamuju,Simboro, Kalukku, Papalang, Sampaga, Tommo, Kalumpang dan Bonehau.
- Mulai tahun 2013 khusus Kedelai dengan luas Lahan Panen 1.362 ( Ha ) dan jumlah Produksinya sebesar 2.688 ( ton ) ditahun 2014 meningkat menjadi luas lahan 2.105 ( Ha) dengan jumlah produksi 3.862 ( ton ). Daerah tempat tanaman jagung ini banyak tersebar di hampir semua kecamatan yang ada di Kab. Mamuju yaitu di Daerah Tapalang, Tapalang Barat, Mamuju,Simboro, Kalukku, Papalang, Sampaga, Tommo, Kalumpang dan Bonehau.
- Mulai tahun 2013 khusus Perkembangbiakan Sapi Potong , ini merupakan produk unggulan yang mulai tahun 2013 jumlah yang diternakkan 27.885 ( ekor ) dan jumlah bertambah sebesar 28.299 ( ekor ) ditahun 2014. Daerah tempat Pengembangan Sapi Potong ini banyak tersebar dihampir seluruh Kecamatan yang ada di Kab. Mamuju yaitu di Daerah Tapalang, Tapalang Barat, Mamuju,Simboro, Kalukku, Papalang, Sampaga, Tommo, Kalumpang dan Bonehau.
Sistim atau tehnik yang digunakan untuk meningkatkan kualitas dan jumlah Produksi dari setiap pruduk unggulan ini adalah dengan menggunakan sistim Intensifikasi Pertanian dan Intensifikasi Peternakan.
Intensifikasi pertanian adalah pengolahan lahan yang ada dengan sebaik-baiknya dengan meningkatkan hasil pertanian dengan berbagai cara yang dilakukan antara lain dengan program Paska Panen yang kegiatannya meliputi :
1. Pengolahan Tanah yang baik
2. Pengairan/Irigasi yang teratur ( Perbaikan sarana irigasi dan pompa air )
3. Pemilihan bibit unggul
4. Pemupukan
5. Pemberantasan hama dan Penyakit Tanaman.
Intensifikasi Peternakan yang dilakukan oleh Dinas Pertanian dan Peternakan adalah dengan melakukan kegiatan :
1. Sistim pemeliharaan Sapi Potong dengan sistim kandang Pul, dimana pada sistem ini sapi dikandangkan sepanjang hari dengan pemberian pakan dan minum secara teratur setiap hari dalam kandang yang telah memenuhi syarat kesehatan bagi sapi potong
2. Sistim Semi intensifikasi yaitu dimana sapi pada siang hari ditambakkan diluar kandang dan ditempatkan pada areal yang menyediakan banyak pakan( digembalakan ) dan Pada malam hari baru dimasukkan kembali kekandang yang telah disediakan.
3. Sistim Kelambu, sistim ini merupakan sistim baru yang diterapkan hanya di Kabupaten Mamuju, Mamuju Utara dan Mamuju Tengah. Dimana sistim ini dilakukan dengan memasang jaring halus, atau kelambu pada setiap kandang sapi guna untuk melindungi Sapi dari serangan larva nyamuk. Karena Di Kabupaten Mamuju, gangguan dari larva nyamuk cukup tinggi dan sangat mengganggu kesehatan bagi sapi potong
4. Sistim Kawin Silang. Pada sistim ini dilakukan kawin silang antara sapi lokal dengan sapi eropa untuk memperoleh varitas yang lebih berkualitas guna menaikkan mutu genetik Sapi potong sehingga memiliki nilai ekonomi yang lebih tinggi. Sistim ini menggunakan tekhnologi Pencampuran Sperma jantan yang disuntikkan pada betina untuk dikembangkan guna memperoleh varitas yang lebih baik.
Langganan:
Postingan (Atom)
DINAS KEHUTANAN & PERKEBUNAN
Ada beberapa Produk
unggulan yang ada pada Dinas Kehutanan dan Perkebunan yang menjadi
andalan di
Kab. Mamuju antara lain : Kakao, Kelapa Sawit dan Kelapa Dalam.
Kab. Mamuju antara lain : Kakao, Kelapa Sawit dan Kelapa Dalam.
Perkembangan
Produk Unggulan ini dapat dilihat :
- Untuk Tanaman Kakao Mulai tahun 2013 hkusus dengan luas Lahan Panen 43.583,40 ( Ha ) dan jumlah Produksinya sebesar 19.763,91 ( ton ) ditahun 2014 luas lahan 43.583,40
( Ha) dengan jumlah produksi meningkat menjadi 20.048 ( ton ) Pada Tahun 2015 luas lahan 43.583,40. Jumlah Produksi masih kurang karena masih
berjalan dan mungkin diakhir tahun masih bertambah. Daerah tempat Kakao ini banyak tersebar di hampir
semua kecamatan yang ada di Kab. Mamuju yaitu Daerah Kec. Tapalang, Kec. Tapalang Barat, Kec.
Kalukku, Kec. Papalang, Kec. Sampaga, Kec. Tommo, Kec. Kalumpang dan Kec. Bonehau.
Tehnik Pengolahan Untuk Meningkatkan
Produksi Kakao di Kab. Mamuju, melalui Dinas Kehutanan dan Perkebunan dilakukan
dengan berbagai macam cara antara lain :
a.
Metode Intensifikasi yaitu Penanganan Pasca Panen
Buah Kakao dengan melakukan :
- Panen Buah
- Sotasi Buah
- Pemecahan Buah
- Fermentasi
- Penjemuran / Pengeringan
- Sortasi Biji Kering
- Pengemasan
- Penggudangan/Pemasaran
-
Penyiangan
-
Pemupukan
-
Pemangkasan
-
Pengendalian Hama Penyakit
b. Metode
Ekstensifikasi yaitu dilakukan dengan cara :
- Persiapan CP / CL
- Persiapan Bibit
- Land Clearing
- Penanaman Pelindung
- Pemeliharaan
- Pemupukan
- Pemangkasan
- Pengendalian Hama dan Penyakit
- Untuk Tanaman Kelapa Sawit Mulai tahun 2013 luas Lahan
Panen 9.791 ( Ha ) dan jumlah Produksinya sebesar 83.164 ( ton ) ditahun 2014 meningkat
menjadi luas lahan 10.802 ( Ha) namun
jumlah produksinya menurun menjadi 10.802
( ton ) demikian juga pada tahun 2015
mengalami penurunan dengan luas lahan 10.855 ( ha ) jumlah [rodukasi hanya
mencapai 6.750 . Hal ini terjadi karena adanya pengurangan Volume Penanaman
Bibit sawit di bebarapa kec. Yang diganti dengan tanaman lain. Daerah tempat Kepala Sawit ini di kembangkan yaitu
di Kec. Tommo Kabupaten Mamuju.
Tehnik Pengolahan Untuk Meningkatkan
Produksi Kelapa Sawit di Kab. Mamuju, melalui Dinas Kehutanan dan Perkebunan
dilakukan dengan berbagai macam cara antara lain :
a.
Metode Intensifikasi yaitu dengan melakukan :
- Panen Buah Kelapa Sawit/ TBS, TBS kemudian diantar ke
Pabrik ( PKS ) Pegolahan kemudian dimasukkan dalam Pabrik ( PKS) Hasil olahan
menjadi CPO.
- Pemeliharaan Tanaman Kelapa
Sawit, dilakukan dengan pembersihan
disekitar tanaman dan dilakukan Pemupukan 2 Kali setahun serta pengendalian
hama penyakit tanaman.
b. Metode
Ekstensifikasi yaitu dilakukan dengan cara :
- Persiapan CP / CL
- Pembuatan Jalan
- Pembersian Lokasi
- Persediaan Bibit umur 12-18 Bulan
- Persiapan Tanam dengan jarak 9 x 9 x 9
meter
- Membuat Lubang Ukuran 60 x 60 x 50 cm
- Menanam
- Penyulaman
- Pemeliharaan
- Pemupukan dan Pemberantasan Hama Penyakit
- Tanaman Kelapa Dalam Mulai tahun 2013 hkusus luas
Lahan Panen 5.986 ( Ha ) dan jumlah Produksinya sebesar 4.361 ( ton ) ditahun 2014 luas lahan 5.986 (
Ha) dengan jumlah produksi 3.480 ( ton )Pada tahun 2015 luas lahan 5.986 ( ha )
dengan jumlah Produksi 1.476 ( ton ).
Daerah tempat tanaman Kelapa dalam ini ini
banyak tersebar di hampir semua kecamatan yang ada di Kab. Mamuju yaitu di Daerah Tapalang, Tapalang Barat,
Mamuju,Simboro, Kalukku, Papalang, Sampaga, Tommo, Kalumpang dan Bonehau.
Tehnik Pengolahan Untuk Meningkatkan
Produksi Kelapa Dalam di Kab. Mamuju, melalui Dinas Kehutanan dan Perkebunan
dilakukan dengan berbagai macam cara antara lain :
a.
Metode Intensifikasi yaitu dengan melakukan Pengolahan
Kelapa menjadi Minyak dan menjadi Copra
yaitu :
Panen buah kelapa, Pengupasan Kelapa dipisahkan
daging, Buah dari tempurung, Daging Buah dipabrik selanjutnya
kelapa yang telah diparut disimpan dalam baskom / Ember, Kelapa
yang disimpan tadi diberi Air panas secukupnya kemudian diperas santannya lalu
dimasak, Setelah
terpisah antara air dengan santan, selanjutnya air dikeluarkan dari wajan dan
kembali dimasak, sampai menjadi minyak kelapa, Untuk
membuat copra kelapa dipisahkan dari tempurungnya , sedangkan daging buahnya
dijemur / dikeringkan atau dipanggang melalui bara
api
b. Metode
Ekstensifikasi yaitu dilakukan dengan cara :
- Persiapan CP / CL
- Land Clearing
- Mengajir jarak 9 x 9 x9 Mter
- Pembuatan lubang
- Persiapan Bibit Tanam siap tanam
- Pupuk
Dasar
- Penanaman
- Pemeliharaan
- Pengendalian Hama Penyakit
DINAS PERIKANAN & KELAUTAN
Produk unggulan ini antara lain Rumput Laut, Udang Windu dan Udang Vanemey serta ikan bandeng.
Perkembangan Produk Unggulan ini dapat dilihat :
- Mulai tahun 2013 khusus budidaya rumput Laut dengan luas Lahan Panen 2.347 ( Ha ) dan jumlah Produksinya sebesar 612.8 ( ton ) ditahun 2014 meningkat menjadi luas lahan 1991.4 ( Ha) dengan jumlah produksi 9000 ( ton ). Pada Tahun 2015 luas Lahan 3999.5 ( Ha) dengan jumlah produksi 9462 ( Ton ) Daerah tempat Budidaya Rumput laut ini Daerah Tapalang desa Taan , Tapalang Barat desa Lebani, Mamuju Desa tadui dan karampuang, Kalukku Desa bebanga, Sinyonyoi dan Belang-belang ,
- Mulai tahun 2013 khusus Budidaya Udang Windu adalah varitas yang baru dibudidayakan pada tahun 2014 dengan jumlah Produksinya sebesar 39.55 ( ton ) ditahun 2015 menurun menjadi jumlah produksi 20.58 ( ton ). Hal ini disebabkan karena beberapa hal, sedangkan Udang Vanamey luas lahan tahun 2013 5.444 ( ha ) jumlah Produksinya 848.16 ( Ton ), tahun 2014 luas lahan 3.624 jumlah Produksinya sebesar 126.28 ( Ton ) Tahun 2015 luas lahan 2386.3 jumlah produksi 210.58 ( ton ). Daerah Tempat Pembudidayaan adalah di Tapalang, Tapalang Barat, Mamuju, Simboro, Kalukku, papalang dan sampaga
- Mulai tahun 2013 khusus Budidaya Ikan bandeng jumlah Produksinya sebesar 4.891.15 ( ton ) ditahun 2014 jumlah produksi 390.45 ( ton ) Tahun 2015 jumlah Produksi 323.22 ( Ton ) . Daerah tempat pembudidayaan Ikan Bandeng terbesar ini yaitu di Daerah Papalang Desa Bondak dan di beberapa Kecamatan Lainnya yg ada di kab. Mamuju
Sistim atau tehnik yang digunakan untuk meningkatkan kualitas dan jumlah Produksi dari setiap pruduk unggulan ini adalah dengan menggunakan sistim Intensifikasi , Ekstensifikasi dan Difersifikasi
Dalam rangka meningkatkan Kualitas dan Jumlah Produksi Produk Unggulan di Bidang Perikanan dan Keluatan dilakukan beberapa cara yaitu :
1. Budidaya Rumput Laut dengan metode Intesifikasi dilakukan dengan cara penambahan Bibit Rumput Laut pada lahan yang sudah tersedia.
2. Budidaya Rumput Laut dengan metode Ekstensifikasi dilakukan dengan cara penambahan Sarana Produksi berupa Tali, Pelampung, Pemberat dan Bibit.
3. Budidaya Udang Windu dan Vanamey dengan metode Intensifikasi dilakukan dengan cara meningkatkan padat lebar perluasan Hektar, dan Peningkatan tehnologi dari yang sederhana menjadi lebih Plis dengan mesin seperti penggunaan Kincir, Mesin tempel dan penggunaan Pakan yang cukup. Dengam tujuan untuk menaikkan jumlah produksi udang.
4. Budidaya Undang Windu dan Vanamey dengan metode Ekstensifikasi dilakukan dengan cara Perluasan areal tambak.
5. Budidaya Ikan Bandeng dengan Metode Difersifikasi dilakukan dengan menggabungkan antara Varitas ikan bandeng dengan Varitas Udang yang digabungkan dalam satu tambak, guna mendapat varitas yang bervariasi dalam sekali panen.
DINAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN
Dinas Pertanian dan Peternakan merupakan salah satu Dinas yang menangani beberapa produk yang menjadi unggulan di Kab. Mamuju. Produk unggulan ini antara lain padi sawah, jagung dan kedelai serta pengembangan sapi potong.
Perkembangan Produk Unggulan ini dapat dilihat :
- Mulai tahun 2013 khusus Padi sawah dengan luas Lahan Panen 17.179 ( Ha ) dan jumlah Produksinya sebesar 87.520 ( ton ) ditahun 2014 meningkat menjadi luas lahan 20.519 ( Ha) dengan jumlah produksi 120.800 ( ton ). Daerah tempat padi sawah ini banyak tersebar di hampir semua kecamatan yang ada di Kab. Mamuju yaitu Daerah Tapalang, Tapalang Barat, Kalukku, Papalang, Sampaga, Tommo, Kalumpang dan Bonehau.
- Mulai tahun 2013 khusus Padi sawah dengan luas Lahan Panen 17.179 ( Ha ) dan jumlah Produksinya sebesar 87.520 ( ton ) ditahun 2014 meningkat menjadi luas lahan 20.519 ( Ha) dengan jumlah produksi 120.800 ( ton ). Daerah tempat padi sawah ini banyak tersebar di hampir semua kecamatan yang ada di Kab. Mamuju yaitu Daerah Tapalang, Tapalang Barat, Kalukku, Papalang, Sampaga, Tommo, Kalumpang dan Bonehau.
- Mulai tahun 2013 khusus tanaman Jagung dengan luas Lahan Panen 5.954 ( Ha ) dan jumlah Produksinya sebesar 29.090 ( ton ) ditahun 2014 meningkat menjadi luas lahan 5.106 ( Ha) dengan jumlah produksi 31.717 ( ton ). Daerah tempat padi sawah ini banyak tersebar di hampir semua Kecamatan yang ada di Kab. Mamuju yaitu Daerah Tapalang, Tapalang Barat, Mamuju,Simboro, Kalukku, Papalang, Sampaga, Tommo, Kalumpang dan Bonehau.
- Mulai tahun 2013 khusus Kedelai dengan luas Lahan Panen 1.362 ( Ha ) dan jumlah Produksinya sebesar 2.688 ( ton ) ditahun 2014 meningkat menjadi luas lahan 2.105 ( Ha) dengan jumlah produksi 3.862 ( ton ). Daerah tempat tanaman jagung ini banyak tersebar di hampir semua kecamatan yang ada di Kab. Mamuju yaitu di Daerah Tapalang, Tapalang Barat, Mamuju,Simboro, Kalukku, Papalang, Sampaga, Tommo, Kalumpang dan Bonehau.
- Mulai tahun 2013 khusus Perkembangbiakan Sapi Potong , ini merupakan produk unggulan yang mulai tahun 2013 jumlah yang diternakkan 27.885 ( ekor ) dan jumlah bertambah sebesar 28.299 ( ekor ) ditahun 2014. Daerah tempat Pengembangan Sapi Potong ini banyak tersebar dihampir seluruh Kecamatan yang ada di Kab. Mamuju yaitu di Daerah Tapalang, Tapalang Barat, Mamuju,Simboro, Kalukku, Papalang, Sampaga, Tommo, Kalumpang dan Bonehau.
Sistim atau tehnik yang digunakan untuk meningkatkan kualitas dan jumlah Produksi dari setiap pruduk unggulan ini adalah dengan menggunakan sistim Intensifikasi Pertanian dan Intensifikasi Peternakan.
Intensifikasi pertanian adalah pengolahan lahan yang ada dengan sebaik-baiknya dengan meningkatkan hasil pertanian dengan berbagai cara yang dilakukan antara lain dengan program Paska Panen yang kegiatannya meliputi :
1. Pengolahan Tanah yang baik
2. Pengairan/Irigasi yang teratur ( Perbaikan sarana irigasi dan pompa air )
3. Pemilihan bibit unggul
4. Pemupukan
5. Pemberantasan hama dan Penyakit Tanaman.
Intensifikasi Peternakan yang dilakukan oleh Dinas Pertanian dan Peternakan adalah dengan melakukan kegiatan :
1. Sistim pemeliharaan Sapi Potong dengan sistim kandang Pul, dimana pada sistem ini sapi dikandangkan sepanjang hari dengan pemberian pakan dan minum secara teratur setiap hari dalam kandang yang telah memenuhi syarat kesehatan bagi sapi potong
2. Sistim Semi intensifikasi yaitu dimana sapi pada siang hari ditambakkan diluar kandang dan ditempatkan pada areal yang menyediakan banyak pakan( digembalakan ) dan Pada malam hari baru dimasukkan kembali kekandang yang telah disediakan.
3. Sistim Kelambu, sistim ini merupakan sistim baru yang diterapkan hanya di Kabupaten Mamuju, Mamuju Utara dan Mamuju Tengah. Dimana sistim ini dilakukan dengan memasang jaring halus, atau kelambu pada setiap kandang sapi guna untuk melindungi Sapi dari serangan larva nyamuk. Karena Di Kabupaten Mamuju, gangguan dari larva nyamuk cukup tinggi dan sangat mengganggu kesehatan bagi sapi potong
4. Sistim Kawin Silang. Pada sistim ini dilakukan kawin silang antara sapi lokal dengan sapi eropa untuk memperoleh varitas yang lebih berkualitas guna menaikkan mutu genetik Sapi potong sehingga memiliki nilai ekonomi yang lebih tinggi. Sistim ini menggunakan tekhnologi Pencampuran Sperma jantan yang disuntikkan pada betina untuk dikembangkan guna memperoleh varitas yang lebih baik.
Langganan:
Postingan (Atom)