Dinas Pertanian dan Peternakan merupakan salah satu Dinas yang menangani beberapa produk yang menjadi unggulan di Kab. Mamuju. Produk unggulan ini antara lain padi sawah, jagung dan kedelai serta pengembangan sapi potong.
Perkembangan Produk Unggulan ini dapat dilihat :
- Mulai tahun 2013 khusus Padi sawah dengan luas Lahan Panen 17.179 ( Ha ) dan jumlah Produksinya sebesar 87.520 ( ton ) ditahun 2014 meningkat menjadi luas lahan 20.519 ( Ha) dengan jumlah produksi 120.800 ( ton ). Daerah tempat padi sawah ini banyak tersebar di hampir semua kecamatan yang ada di Kab. Mamuju yaitu Daerah Tapalang, Tapalang Barat, Kalukku, Papalang, Sampaga, Tommo, Kalumpang dan Bonehau.
- Mulai tahun 2013 khusus Padi sawah dengan luas Lahan Panen 17.179 ( Ha ) dan jumlah Produksinya sebesar 87.520 ( ton ) ditahun 2014 meningkat menjadi luas lahan 20.519 ( Ha) dengan jumlah produksi 120.800 ( ton ). Daerah tempat padi sawah ini banyak tersebar di hampir semua kecamatan yang ada di Kab. Mamuju yaitu Daerah Tapalang, Tapalang Barat, Kalukku, Papalang, Sampaga, Tommo, Kalumpang dan Bonehau.
- Mulai tahun 2013 khusus tanaman Jagung dengan luas Lahan Panen 5.954 ( Ha ) dan jumlah Produksinya sebesar 29.090 ( ton ) ditahun 2014 meningkat menjadi luas lahan 5.106 ( Ha) dengan jumlah produksi 31.717 ( ton ). Daerah tempat padi sawah ini banyak tersebar di hampir semua Kecamatan yang ada di Kab. Mamuju yaitu Daerah Tapalang, Tapalang Barat, Mamuju,Simboro, Kalukku, Papalang, Sampaga, Tommo, Kalumpang dan Bonehau.
- Mulai tahun 2013 khusus Kedelai dengan luas Lahan Panen 1.362 ( Ha ) dan jumlah Produksinya sebesar 2.688 ( ton ) ditahun 2014 meningkat menjadi luas lahan 2.105 ( Ha) dengan jumlah produksi 3.862 ( ton ). Daerah tempat tanaman jagung ini banyak tersebar di hampir semua kecamatan yang ada di Kab. Mamuju yaitu di Daerah Tapalang, Tapalang Barat, Mamuju,Simboro, Kalukku, Papalang, Sampaga, Tommo, Kalumpang dan Bonehau.
- Mulai tahun 2013 khusus Perkembangbiakan Sapi Potong , ini merupakan produk unggulan yang mulai tahun 2013 jumlah yang diternakkan 27.885 ( ekor ) dan jumlah bertambah sebesar 28.299 ( ekor ) ditahun 2014. Daerah tempat Pengembangan Sapi Potong ini banyak tersebar dihampir seluruh Kecamatan yang ada di Kab. Mamuju yaitu di Daerah Tapalang, Tapalang Barat, Mamuju,Simboro, Kalukku, Papalang, Sampaga, Tommo, Kalumpang dan Bonehau.
Sistim atau tehnik yang digunakan untuk meningkatkan kualitas dan jumlah Produksi dari setiap pruduk unggulan ini adalah dengan menggunakan sistim Intensifikasi Pertanian dan Intensifikasi Peternakan.
Intensifikasi pertanian adalah pengolahan lahan yang ada dengan sebaik-baiknya dengan meningkatkan hasil pertanian dengan berbagai cara yang dilakukan antara lain dengan program Paska Panen yang kegiatannya meliputi :
1. Pengolahan Tanah yang baik
2. Pengairan/Irigasi yang teratur ( Perbaikan sarana irigasi dan pompa air )
3. Pemilihan bibit unggul
4. Pemupukan
5. Pemberantasan hama dan Penyakit Tanaman.
Intensifikasi Peternakan yang dilakukan oleh Dinas Pertanian dan Peternakan adalah dengan melakukan kegiatan :
1. Sistim pemeliharaan Sapi Potong dengan sistim kandang Pul, dimana pada sistem ini sapi dikandangkan sepanjang hari dengan pemberian pakan dan minum secara teratur setiap hari dalam kandang yang telah memenuhi syarat kesehatan bagi sapi potong
2. Sistim Semi intensifikasi yaitu dimana sapi pada siang hari ditambakkan diluar kandang dan ditempatkan pada areal yang menyediakan banyak pakan( digembalakan ) dan Pada malam hari baru dimasukkan kembali kekandang yang telah disediakan.
3. Sistim Kelambu, sistim ini merupakan sistim baru yang diterapkan hanya di Kabupaten Mamuju, Mamuju Utara dan Mamuju Tengah. Dimana sistim ini dilakukan dengan memasang jaring halus, atau kelambu pada setiap kandang sapi guna untuk melindungi Sapi dari serangan larva nyamuk. Karena Di Kabupaten Mamuju, gangguan dari larva nyamuk cukup tinggi dan sangat mengganggu kesehatan bagi sapi potong
4. Sistim Kawin Silang. Pada sistim ini dilakukan kawin silang antara sapi lokal dengan sapi eropa untuk memperoleh varitas yang lebih berkualitas guna menaikkan mutu genetik Sapi potong sehingga memiliki nilai ekonomi yang lebih tinggi. Sistim ini menggunakan tekhnologi Pencampuran Sperma jantan yang disuntikkan pada betina untuk dikembangkan guna memperoleh varitas yang lebih baik.